adsense

Selasa, 24 Mei 2022

PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PEMULIHAN PANDEMI COVID-19 -Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Jatiwaringin


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan Pendidikan juga dapat diartikan  sebagai proses, cara dan perbuatan mendidik. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain (guru), tetapi juga memungkinkan secara otodidak (mandiri).


Beberapa waktu lalu, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan kembali mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen mulai 1 April 2022. 


Dalam menghadapi fenomena Era New Normal atau Masa Pemulihan Pandemi Covid-19, dimana pemerintah sudah mulai membuka fasilitas umum khususnya Sekolah, maka perlu diadakan penelitian perilaku Siswa-siswi selama di lingkungan sekolah. Dan dari hasil penelitian maka dapat diambil hasil dan kesimpulan bahwa masih terdapat siswa siswi yang belum paham dan lupa pentingnya menjaga diri dari serangan virus dan bakteri salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan. 


Gambar 1. Foto Halaman Depan Sekolah SDN CAWANG 09

Pada hari Senin, 16 Mei 2022 sampai dengan Rabu, 18 Mei 2022, Mahasiswa dari Universitas Nusa Mandiri, Kelompok 1  KKN Universitas Nusa Mandiri dengan Dosen Pembimbing Ridan Nurfalah. telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di SDN Cawang 09, dengan tema PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PEMULIHAN PANDEMI COVID-19 kepada siswa-siswi SDN Cawang 09 Jakarta.


Gambar 2. Closeup mahasiswa UNM ka Utti,ka Wandi,ka Zala dan ka Kahfi

Pada kegiatan ini mahasiswa melakukan sosialisasi kepada siswa-siswi di sekolah tersebut secara Online atau yang sering disebut dalam jaringan melalui Google Zoom Meeting.  Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring karena anggota kelompok berdomisili berbeda daerah serta anggota juga merupakan seorang pegawai di perusahaan dan  beberapa dari anggota mengalami kendala perizinan untuk libur atau cuti, maka hasil dari musyawarah dan bimbingan dosen pembimbing pada akhirnya mengambil keputusan untuk menjalankan secara dalam jaringan.


Gambar 3. Kegiatan zoom Meeting Mahasiswa UNM KKN di SDN CAWANG 09


Tema dari Kegiatan tersebut diambil dari proses penelitian fenomena yang terjadi di lingkungan Pendidikan, dimana Fenomena sosial tersebut sangatlah bervariasi karena peserta didik berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan unik. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengingatkan kepada siswa siswi tentang sejarah fenomena selama pandemi covid-19 dan mengingatkan tentang bagaimana siswa siswi menghadapi era new normal.


Sedangkan  new normal menurut Sitorus, 2020, merupakan upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. Mendikbud menilai usai pandemi akan terjadi perubahan besar pada dua sektor sosial, yaitu pendidikan dan kesehatan. Menuju adaptasi pendidikan di era New Normal ini masing-masing sekolah/madrasah harus mulai berbenah diri menyiapkan diri dalam penyelenggaraan pendidikan di Era New Normal. Jika tetap harus dilaksanakan secara langsung, harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat.6


Diawal acara sosialisasi, mahasiswa menjelaskan tentang sejarah fenomena dan dampak dari masa pandemi Covid-19 yang telah dirasakan 3 tahun belakangan ini, khususunya di lingkungan Pendidikan, menjelaskan pentingnya Penerapan penggunaan Protokol Kesehatan di masa pemulihan Pandemi Covid-19, serta memberikan materi-materi tentang cara menghadapi Era New Normal di lingkungan Pendidikan. 


Protocol Kesehatan yang wajib dan masih harus dipantau di lingkungan sekolah yaitu :

1. Memperhatikan dan menjaga Kebersihan diri meliputi mencuci tangan setiap akan memulai dan sesudah melakukan kegiatan.


2.Menjaga diri dari serangan penyakit akibat virus dan bakteri dengan cara memakai masker, minum vitamin, asupan makanan yang bergizi untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan kuat.

Penerapan  Protokol kesehatan menjadi suatu kebiasaan baru bagi Sekolah yang sudah diizinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% dengan mematuhi peraturan serta batasan-batasan sesuai kebijakan pemerintah. Siswa-siswi yang datang ke sekolah wajib mamatuhi protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas, menjaga jarak antar siswa setiap kali berbaris atau letak tempat duduk di kelas, juga menganjurkan siswa untuk membawa dan memakai peralatan belajar secara pribadi juga menganjurkan untuk membawa bekal dari rumah masing-masing. Orang tua juga dihimbau untuk mengecek Kesehatan secara berkala dan mandiri salah satunya mengecek sushu tubuh dan kondisi badan, jika merasa kurang sehat bisa segera menuju Pusat Pelayanan Masyarakat agar mendapat penanganan. 


Dipenghujung Acara juga diselenggarakan Tanya Jawab dan Games, bagi siswa yang aktif dan bisa menjawab akan diberikan Souvenir berupa goodybag yang berisi Masker, Handsanitizer dan Strap Masker untuk 6 siswa dari 100 siswa. Hadiah akan dibagikan secara tatap muka di Sekolah. 






      Gambar 4. Foto Pembagian Hadiah kepada Siswa SDN Cawang 09

Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri ingin mengungkapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Ibu Saodah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Cawang 09 Jakarta yang telah memberi izin Pelaksanaan KKN. Serta kami ucapkan terima kasih atas dukungan Dewan Guru beserta Staf yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga KKN ini dapat berjalan dengan lancar. Harapan kami, dengan melakukan sosialisasi ini, masyarakat dapat menerapkan pembiasaan baru yaitu penerapan protokol kesehatan di masa pemulihan pandemi Covid-19, dengan demikian negeri ini segera kembali bangkit dan pulih dari segala dampak negatif masa pandemi Covid-19. Mari sama-sama kita bangkit dari pandemi. Sehatlah Negeriku, Sehatlah Indonesiaku, Majulah Negriku, majulah Indonesia. 

Jumat, 20 November 2020

Logon failure: unknown username or bad password

 

“Logon failure: unknown username or bad password.” when trying to access Windows XP share from Windows 7

Skenario :

PC A menggunakan Windows XP SP3 dan terinstall printer yang di share. PC B menggunakan Win 7 dan konek ke shared printer di PC A. PC C akan konek ke shared printer di PC A namun ada error spt nampak dibawah ini :

setelah googling nemu link spt dari sini dan akhirnya solved.

Solusinya, copas dari link di atas :

– Open the Start menu(Buka start menu)
– Type “Local Security Policy” in the search box(di search box ketik local security policy)
– Open Local Security Policy(buka local security policy)
– Navigate to “Local Policies” -> “Security Options” and then locate the entry named “Network security: LAN Manager authentication level”. Double click on it.
– In the dropdown list choose “Send LM & NTLM – use NTLMv2 session security if negotiated
– Click OK

It seems that a recent Windows Update has changed that policy’s settings to be undefined, which —from what I can tell— forces NTLMv2 session security always. My XP installation mustn’t have NTLMv2 capability and that is why I kept seeing “Logon failure: unknown username or bad password.” errors.

After changing the local policy I was immediately able to connect to my network shares again

Kamis, 20 September 2018

Apakah Engkau Ingin Menjadi Pembuka Pintu-Pintu Kebaikan? (Bag. 1)



Apakah Engkau Ingin Menjadi Pembuka Pintu-Pintu Kebaikan? (Bag. 1)

Ingin menjadi pembuka pintu kebaikan atau pintu keburukan?

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ، مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

“Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan dan penutup pintu keburukan. Dan sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Berbahagialah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka kebaikan melalui tangannya. Dan celakalah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka keburukan melalui tangannya.” (HR. Ibnu Majah no. 237, Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah no. 297, Ath-Thayalisi dalam Al-Musnadno. 2082 dan Al-Baihaqi Syu’abul Iman no. 298. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1332)

Hadits ini adalah hadits yang agung, dan maknanya dikuatkan oleh hadits-hadits lainnya, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits riwayat Abu Hurarirah radhiyallahu ‘anhu berikut ini.

Abu Hurarirah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati sekelompok orang yang sedang duduk. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ؟

“Maukah aku kabarkan kepada kalian orang yang terbaik di antara yang terburuk di antara kalian?”

Mereka pun terdiam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengulangi pertanyaan tersebut sampai tiga kali. Kemudian mereka pun menjawab, “Iya, wahai Rasulullah! Kabarkanlah kepada kami siapakah orang yang terbaik di antara yang terburuk di antara kami.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ، وَشَرُّكُمْ مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ

“Manusia terbaik di antara kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan orang lain merasa aman dari gangguannya. Manusia terburuk di antara kalian adalah yang tidak diharapkan kebaikannya dan orang lain juga tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Tirmidzi no. 2263, Ahmad no. 8812, dan Ibnu Hibban no. 528. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2603).

Semakna dengan hadits-hadits di atas adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

“Permisalan sahabat yang shalih dan sahabat yang buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau Engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai (membakar) pakaianmu. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau (asap) yang tidak sedap. (HR. Bukhari no. 2101, 5534 dan Muslim no. 2628)

Selayaknya seorang muslim bersemangat untuk kebahagiaan dan keselamatannya di dunia dan akhirat. Dan ketika mengetahui hadits-hadits di atas, tidak diragukan lagi bahwa tentunya hatinya akan tergerak dan jiwanya bergoncang karena keinginan agar dirinya bisa menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan.

Sudah seharusnya kita belajar, berjuang dan berusaha untuk mewujudkannya, sehingga kita menjadi orang-orang yang membuka pintu kebaikan bagi orang lain dan menutup pintu keburukan. Bukan hanya sebatas angan-angan, dan bukan hanya sebatas klaim atau pengakuan. Akan tetapi, kita harus memahami bagaimana hakikat menjadi pembuka pintu kebaikan, bagaimana mewujudkannya dengan sempurna, dengan senantiasa memohon pertolongan Allah Ta’ala dan mengadu kepada-Nya.

Lalu, bagaimanakah agar kita bisa menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan? Di seri-seri selanjutnya dari tulisan ini, akan kami sebutkan metode-metode agar kita menjadi manusia yang menjadi pintu kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

[Bersambung]

***

@Bornsesteeg NL 6C1, 2 Syawwal 1439/ 16 Juni 2018

Oleh seorang hamba yang sangat butuh ampunan Rabb-nya,

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.Or.Id

Referensi:

Disarikan dari kitab Kaifa takuunu miftaahan lil khair karya Syaikh ‘Abdurrazaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badr, hal. 5-8.

Sahabat muslim, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini.Jazakallahu khaira

Senin, 01 Januari 2018

Adab dan Dakwah di Media Sosial

*RESUME KAJIAN*

اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

🎓Pemateri       : Al-Ustadz Dr.Raehanul Bahraen _hafizhahullaah_.
🕌Tempat          : Masjid Raya Puri Telukjambe.
📅Tanggal          : 01 Januari 2018/13 Rabiul Akhir 1439 H.

*Adab & Akhlak*

Dikaitkan dengan keimanan seseorang maka:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

_“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.”_ (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim, Shahihul Jaami’ no. 1230).

Dalam sosial media banyak orang yang menyembunyikan akhlaknya,sehingga terlihat hebat,pintar agamanya,semakin pedas ucapannya,merasa sombong.

*ADAB DAN AKHLAK DI SOSMED*

*1.Tulisan sama hukumnya dengan berkata-kata dalam syariat*

Sebagaimana qaidah yang disampaikan ulama

الكتابة تنزل  منزلة القول

“ _Tulisan (hukumnya) sebagaimana tulisan_ ”

Sehingga perlu tetap hati-hati berkata-kata melalui tulisan, karena akan dicatat oleh malaikat dan dipertanggung jawabkan.
Tulisan sama hukumnya dengan ucapan,seperti halnya ucapan sumpah ketika di sosmed,cacian,pujian di sosmed.

*2.Jangan Sampai Kita Mencela,Memaki,Mengolok*

Potensi ini lebih besar,karena seorang pengecut bisa lebih berani karena merasa terbuka,dan ketika bertemu aslinya secara langsung maka merengkut minta maaf.

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“ _Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim_ “ (QS. Al Hujuraat :11)

Panggilah dengan nama yang baik,walaupun orang tersebut ridha dipanggil gelar buruk.Ketika di Akhirat maka dipanggil sesuai dengan panggilan mayoritas di dunia.

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

" _Mencela seorang muslim merupakan kefasikan dan memeranginya merupakan kekufuran_ ."
(Muttafaqun 'alaih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Jangan mencaci memakai dengan mengatas namakan dakwah.Orang jaman dahulu berdakwah dicaci,diteror,diancam dibunuh bahkan sampai dibunuh.

يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا

_"Permudahlah dan jangan persulit, berilah buatlah mereka gembira dan jangan buat mereka lari._ "

Karena setiap manusia memiliki pecinta dan pembenci dan tak mungkin semua orang menyukaimu.

*Imam Syafi’i berkata* ,
ما أحد الا وله محب ومبغض, فان كان لا بدّ من ذلك, فليكن المرء مع أهل طاعة الله عز وجل.
“ _Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci. Hendaklah selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah”_ (Mawa’idh Imam syafi’i).

Anggap yang mencaci maki itu orang gila dan perkataanya jangan dimasukan hati dan tidak merespon.

*3.Hindari Berkomentar,Berbicara,Chating dengan non Mahram*

Dalam islam kita meminimalkan berkomunikasi dengan lawan jenis kecuali dalam keadaan darurat atau ada keperluan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“ _Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita._"

*"KAMU CANTIK BUKAN KONSUMSI PUBLIK!!"*

*4.Kita Menghindari ngobrol,chating,komentar terlalu banyak*

Al-Fudhail bin Iyadh berkata,

خصلتان تقسيان القلب:كثرة الكلام وكثرة

_“Ada dua perkara yang menjadikan hati menjadi keras: Terlalu banyak bicara dan terlalu banyak makan.”_

Mayoritas pembicaraan di sosmed kurang bermanfaat karena dapat melalaikan dan dapat menjauhkan kita dari sosialisasi.

*5.menghindari Memberikan Nasihat di Dalam Grup/Postingan yang terbuka*

Hal ini termasuk menasehati secara umum.
*Imam Syafi'i* mengatakan Berilah nasehat kepadaku saat aku sendiri,dan jauhi dari keramaian karena ini termasuk pelecehan.

*Syaikh Utsaimin*mengatakan  yang namanya kemungkaran secara terang-terangan maka boleh mengingkarinya secara terang-terangan tetapi dengan kritik yang baik dengan penuh adab.

Seorang ulama berkata:

ما رأيت على رجل خطأ، إلا سترته، وأحببت أن أزين أمره، وما استقبلت رجلا في وجهه بأمر يكرهه، ولكن أبين له خطأه فيما بيني وبينه، فإن قبل ذلك، وإلا تركته

“ _Tidaklah aku lihat kesalahan seseorang(saudara se-Islam), kecuali aku menutupinya,  aku senang untuk memperindah urusan dirinya._

_Tidaklah aku menjumpai seseorang dengan hal yang dia benci di hadapannya, kecualiaku jelaskan kesalahannya (secara sembunyi-sembunyi), hanya antara aku dan dia_

_Jika dia menerima penjelasanku (maka itu lebih baik), dan jika dia tidak menerima ucapanku, maka aku membiarkannya.”_

*6.Jangan Sampai Bermudah-mudahan menyebar foto secara terbuka*

Perempuan itu saudaranya laki-laki.Dalam memposting foto ini untuk akhwat maupun ikhwan,kecuali ada keperluan.Menghindari foto di sosmed untuk memghindari penyakit ain.

*Penyakit ain* adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub/kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.
Sekilas ini terkesan mengada-ada atau sulit diterima oleh akal, akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa ‘ain adalah nyata dan ada.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺣﻖُُّ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺳﺎﺑﻖ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﺴﺒﻘﺘﻪ ﺍﻟﻌﻴﻦ

_“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya”._

*Hikmah Penyakit Ain*
1.Hasad : Karena sering memamerkan / Memposting yang membuat seseorang hasad.
2.Kagum : Orang yang sering memposting dengan kesempurnaan sehingga menumbuhkan kekaguman,sehingga orang lupa untuk bersyukur.

*7.Jangan Sampai Berdebat di Sosmed*

أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ

_“Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.”_ (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668)

Dalam sosmed kita dianjurkan menghindari perdebatan yang membuang-buang waktu,dalam sebuah perdebatan yang paling buruk adalah yang komentar paling akhir.

*DAKWAH DI SOSIAL MEDIA*

*1.Manfaatkan Sosial Media Untuk Berdakwah*

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

_“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”_ (HR. Muslim no. 1893).

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ؛ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
_“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan mengokohkan kaki kalian.”_ (QS. Muhammad: 7)

*2.Berdakwah Harus Ikhlas*

"Tidaklah aku sulit kecuali mengobati niat.Niat yang baik akan selalu menjaga tulisan.Dalam berdakwah harus ikhlas dan sabar karena bagi mereka yang mengamalkan itu akan dibalas oleh Allah Subhanahu wata'ala.

Oleh :Doni Setio Pambudi.

Selasa, 17 Oktober 2017

Hormon Yang membuat Orang jatuh Cinta


Ternyata dalam proses mencintai ada faktor internal yang membuat kita tanpa sadar jatuh cinta semakin dalam terhadap pasangan. Faktor internal ini dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dilepaskan tubuh, entah karena distimulasi oleh emosi atau justru hormon-hormon itu sendiri yang mempengaruhi emosi manusia.
Ilmu ini bukan saya pelajari dari artikel atau jurnal-jurnal ilmiah kedokteran, tetapi dari sebuah drama Korea berjudul My Lovely Sam Soon (My Name is Kim Sam Soon). Di drama tersebut seorang tokohnya yang berprofesi sebagai mahasiswa kedokteran di Amerika menjelaskan tahap-tahap hormonal saat orang jatuh cinta – kepada kekasihnya. Saya sendiri cuma geleng-geleng kepala, karena saya tidak tahu sebanyak itu; mungkin harus bertanya dulu ke internis konsulen endokrinologi. Setelah browsing sedikit – sekali lagi saya akui karena otak saya membeku setelah 1,5 tahun jarang membaca artikel-artikel ilmiah berbahasa Inggris, saya menemukan beberapa penjelasan tambahan dari blog dan artikel berita online. Berikut ini uraiannya.
Saat sepasang laki-laki dan perempuan saling mengenal dan tertarik satu sama lain, tubuh masing-masing akan melepaskan hormon Testosteron dan Estrogen. Kedua hormon ini membuat si laki-laki menjadi lebih maskulin dan si perempuan menjadi lebih feminin. Estrogen menyebabkan kelembutan khususnya pada perempuan, sedangkan testosteron bertanggung jawab atas semangat dan libido. Efek kedua hormon ini biasanya jarang lebih dari beberapa minggu atau bulan.
Selanjutnya keduanya mulai merasa cocok dan saling menginginkan, muncul hasrat dan perasaan jatuh cinta. Hormon yang diproduksi terutama adalah Dopamin dan Serotonin. Selain itu ada juga Norepinefrin dan Feromons, bahkan juga Adrenalin. Kelima hormon ini menimbulkan efek yang mirip dengan amfetamin, yaitu menstimulasi pusat rasa bahagia di otak dan mengakibatkan efek samping seperti peningkatan frekuensi denyut jantung, kehilangan nafsu makan dan tidur, serta meningkatkan perasaan antusias dan gembira. Ada penelitian yang menyebutkan tahap ini dapat berlangsung selama 1,5-3 tahun.
Serotonin atau hormon bahagia adalah zat kimia paling penting saat seseorang jatuh cinta. Serotonin mendorong seseorang untuk membangun hubungan cinta yang mendalam. Hormon inilah yang membutakan mata saat jatuh cinta, membuat seseorang menjadi ‘tergila-gila’ dan perilakunya ini sulit dijelaskan dengan akal sehat. Serotonin membawa mood positif, sehingga kadar serotonin yang rendah dapat membuat seseorang menjadi depresi dan emosional.
Dopamin bertanggung jawab untuk reaksi emosi dan mental. Dopamin yang dirilis otak saat seseorang jatuh cinta membuat dirinya menjadi lebih berenergi dan fokus, juga penuh rasa ingin tahu, optimis, dan penuh motivasi. Hal ini berdampak pada keseluruhan gerak tubuh. Tersenyum lebih sering, berdiri lebih tegak dan suara yang lebih tegas, semua ini membuat dirinya menjadi lebih menarik. Dopamin memunculkan rasa bahagia yang berhubungan dengan perasaan antisipasi dan keinginan, juga meningkatkan libido. Efek buruknya, dopamin menimbulkan masalah sulit konsentrasi karena terlalu fokus obsesif terhadap pasangan.
Dopamin, Norepinefrin, dan juga Kortisol yang dilepaskan tubuh saat jatuh cinta mengalihkan aliran darah dari usus sehinga mengakibatkan perasaan mual pada perut, kadang hormon-hormon ini juga menyebabkan rasa sakit kepala.
Kombinasi adrenalin dan norepinefrin mempunyai efek yang paling dapat dirasakan oleh tubuh. Kegelisahan, jantung berdegup kencang atau berdebar-debar terjadi karena tubuh memompa adrenalin. Sirkulasi darah yang meningkat dan karena cenderung menahan napas membuat pipi terlihat kemerahan. Saat jatuh cinta, mata juga akan terlihat lebih besar dan berbinar-binar. Hal ini karena asupan energi yang maksimal dan membuat seseorang yang sedang jatuh cinta tetap terlihat ceria meskipun merasa lelah.
Tahap selanjutnya adalah ketika pasangan tersebut mulai memikirkan sebuah hubungan jangka panjang dan komitmen, seperti menikah dan memiliki anak. Hormon yang paling berpengaruh adalah Oksitosin dan Vasopresin. Oksitosin dilepaskan tidak hanya pada saat melakukan hubungan seksual, tetapi juga pada saat seorang ibu menyusui bayinya. Oksitosinlah yang membangun cinta sejati dan menimbulkan rasa keterikatan yang kuat. Tindakan non-seksual seperti memeluk, menyentuh, dan membelai juga meningkatkan produksi oksitosin yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa cinta, bahagia, tenang, dan nyaman. Sedangkan vasopresin adalah hormon pengendali ikatan jangka panjang pada mamalia.
Jadi, percaya atau tidak, jatuh cinta bukanlah suatu kebetulan. Tubuh memilih sendiri saat bersama siapa ia akan merilis hormon-hormon cinta tersebut. Akal dan pikiran hanya mampu dan berhak memilih jauh sebelum hormon-hormon ini membanjiri aliran darah.
“Bertemu adalah kesempatan.. Mencintai adalah pilihan.. Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan.” -Olla Ramlan-
*pic’s taken from http://www.ideachampions.com/heart/archives/quotes/index.shtml
*Follow @raiyaroof via twiter
sumber : https://docgoblog.wordpress.com/2012/03/01/loves-chemistry-hormon-hormon-yang-bikin-orang-cinta-mati/

Jumat, 18 Agustus 2017

Beda Lulusan Sarjana Muda dan Sarjana (D3 dan S1)







Banyak juga masyarakat umum, mahasiswa, hingga pendidik, tidak memahami perbedaan pendidikan dan lulusan antara Program D3 dan S1. Itu dikarenakan ada banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan program D3 dan S1, kemudian menyamakan materi ajar bagi D3 dan S1 tersebut, mereka menetapkan perbedaan lebih pada jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Bila D3 harus menempuh studi antara 110 – 120 SKS, dan S1 antara 144 – 160 SKS.
Umumnya program sarjana lebih menitik beratkan pada aspek analitis dengan 40 % praktik dan 60 % Teori. Sedangkan program D3 (Diploma) lebih menitik beratkan pada skill kerja dengan 60 % Praktek dan 40 % Teori. Program diploma mempersiapkan mahasiswanya untuk siap bekerja dan menghasilkan uang dengan keterampilan yang dimiliki, memiliki kualitas kerja (teknis dan praktis) yang bagus, ditambah memiliki aspek analisis dasar yang baik, meski tidak sedalam kemampuan mahasiswa S1.
Dapat dikatakan lulusan Sarjana lebih diarahkan menjadi pemikir, memiliki kemampuan menganalisis masalah, dan mengambil keputusan, mampu melakukan penelitian ilmiah yang memungkinkan menemukannya inovasi baru dalam bidangnya. Secara harfiah lulusan S1 sering juga dikatakan lebih cenderung ke arah loyalitas, image, dan kemampuan kerja dan berfikir mandiri.
Saat ini banyak perguruan tinggi menyelenggarakan program S1 yang menambahkan porsi mata kuliah praktik, atau memberikan tugas tambahan bagi mahasiswanya agar meningkatkan kemampuan/keterampilan dalam hal-hal teknis, ada juga yang menambah kegiatan praktik melalui virtual lab / alat simulasi, ada pula yang membekali mahasiswa dengan program-program sertifikasi (menawarkan atau memberikan materi-materi standar nasional/internasional) didalam atau diluar kurikulum. Sehingga banyak lulusan S1 yang mampu menjadi profesional, bekerja mandiri, dan mampu memimpin tim kerja yang trampil dan profesional (menjadi leader dan manajer).
Meski terkadang individualis atau egois, sering kali lulusan S1 tidak mampu kerja sendiri (mengandalkan tim kerja untuk mencapai hasil maksimal). Banyak lulusan S1 terkadang lebih cenderung mengejar gelar dan “upaya” cepat lulus. Sebagian lain yang memiliki kualitas akademis bagus mengupayakan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi hingga jenjang Doktor.
Suatu dilema jika menemukan lulusan program Diploma atau Sarjana yang bingung mencari kerja, namun juga tidak dapat membuka peluang usaha. Ini merupakan suatu dilema yang mendalam, apakah memang selalu benar semakin tinggi pendidikan yang kita raih, maka kualitas skill kerja kita semakin rendah? Karena pada intinya (menurut kaca mata umum) seseorang dapat dikatakan sukses karena kehidupannya layak di dunia.
Lantas, dengan apa membeli kehidupan yang layak itu? Sebagian membelinya dengan uang, sebagian lagi membayarnya dengan jasa atau hubungan baik (dengan sesama manusia atau sang pencipta) yang telah dibangun sebelumnya. Uang hanya akan didapat secara halal dengan jerih payah kita sendiri yaitu dengan ‘bekerja’ menyediakan tenaga, fikiran, barang atau jasa lainnya.
Jalur pendidikan terbagi menjadi dua, jalur akademis (sarjana) dan jalur profesional (diploma). Menurut beberapa referensi, jalur akademis terdiri dari S0 – S1 – S2 – S3. Strata 0 (non gelar) – Strata 1 (Sarjana) – Strata 2 (Master) – Strata 3 (Doktor), sedangkan jalur profesional terdiri dari D1 (Diploma satu) – D2 (Diploma dua) – D3 (Diploma tiga) –  D4 (Diploma empat) – Sp1 (Spesialis satu) dan Sp2 (spesialis dua).
Program pendidikan D3 mungkin sudah sering kita dengar tapi D1, D2, D4, Sp1 dan Sp2 yang mungkin tidak begitu akrab di telinga masyarakat luas. Bisa dikatakan D1 itu program kuliah satu tahun, D2 dua tahun dan D3 tiga tahun, sedangkan D4 empat tahun. D4 itu setara dengan S1/Sarjana di jalur profesional, sedangkan Sp1 itu setara dengan Master, Sp2 setara dengan Doktor, dan dapat dilihat dari beban SKS yang di tanggung.
Mungkin lebih mudah di contoh kan di bidang kedokteran jalur akademis nya adalah S.Ked (S1), M.Si/MPH (S2), dan Dr (S3), sedang jalur profesional-nya dokter (dr.), spesialis 1 (Sp.A/Sp.B) dan speasialis 2 (Sp.A(K)/sp.B(K)).
Bagi yang memutuskan memilih program diploma atau sarjana, atau perguruan tinggi tempat kuliah, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya :
  • Masa studi
  • Akreditasi perguruan tinggi
  • Program studi dan jenis keahlian yang dibutuhkan saat ini (gelar dan sertifikasi)
  • Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ingin diperoleh
  • Standarisasi mutu pendidikan, layanan administrasi, fasilitas, dan kualitas lulusan
  • Biaya studi dan biaya hidup
  • Relasi yang dapat dibangun
  • Pengalaman yang dapat diperoleh selama mengikuti studi
  • Kualitas materi pendidikan, kualitas serta prestasi dosen dan mahasiswa
  • Dukungan lingkungan perguruan tinggi terhadap proses belajar-mengajar dan peluang untuk meraih prestasi
  • Dukungan perguruan tinggi untuk membantu alumni mencari peluang kerja
  • Dukungan alumni yang sudah berhasil untuk membantu biaya operasional perguruan tinggi, dan bantuan untuk peluang kerja bagi alumni baru. 
Sebagian orang mengibaratkan dan menilai bahwa pendidikan Sarjana seperti pendidikan di SMA sedang Diploma seperti SMK. Ingat !!!! Bahwa kemandirian studi dan proses pengembangan potensi diri saat di perguruan tinggi harus lebih baik dibandingkan dengan saat studi di SMA/SMK dulu.
Sudah mulai memahami kan perbedaan nya ?
Baik kita lanjutkan lagi ke prospek kerja.
Prospek Kerja Sarjana dan Diploma “SAMA”
Karena Sarjana (S1) setara dengan Diploma (D-IV) .
Intermeso: Hanya saja untuk sementara ini karena masih dalam tahap sosialisasi dengan penyetaraan  terutama untuk setaraf nya D4 dan S1, maka belum semua kalangan industri tahu, mungkin masih ada salah satu perusahaan yang belum tahu sama sekali tentang kesetaraan D4 dengan sarjana (S1), sehingga terkadang  disamakan ke level D-III, namun pemerintah akan terus mensosialisasikan-nya dengan memberi pengertian apa itu D4, ke instansi-instansi publik nasional maupun internasional.
Namun perlu diingat sekali lagi  lulusan D4 yang lebih siap kerja dibanding S1 yang sekarang sudah mulai diperhitungkan oleh dunia industri. Optimisme kita bersama, tidak akan lama lagi tenaga profesional seperti Engineer akan lebih banyak diambil dari lulusan D4, karena memang D4 lah yang disiapkan untuk langsung bekerja serta dibekali keterampilan yang lebih daripada S1. Program S1 lebih di arahkan menjadi analisis dan manajemen pengambil keputusan.
Lanjut ke masalah PNS 
Tenang saja, untuk pegawai negeri, jenjang D4 sudah disamakan dengan S1 sehingga pertama masuk langsung sama-sama start di Golongan IIIA. Terakhir, kalau teman-teman di jalur diploma yang ingin memperdalam aspek analisis di bidangnya atau hanya sekedar buat jaga gengsi gelar nama saja, ada kok jalan keluarnya.
Lulusan D3 dapat langsung melanjutkan ke S1. Sedangkan D4 tentu bisa langsung melanjutkan ke jenjang S2, dan sebaiknya melanjutkan ke jenjang S2 profesional seperti misalnya MM/MBA dan DBA untuk bidang ekonomi. Tapi untuk yang sudah terlanjur mengambil gelar sarjana dan merasa bekerja dengan skill terbatas, kalian dapat mencoba meningkatkan skill dengan berlatih mandiri atau mengikuti pelatihan/kursus tambahan. Mencoba bekerja dan terus belajar atau meneruskan ke pendidikan profesi. Tapi memang tidak semua bidang menyediakan pendidikan profesi dan hanya PTN/PTS ber akreditas A dan B sajalah yang dapat melaksanakan-nya. Optimisme kita bersama, di tahun-tahun yang akan datang, akan semakin banyak pendidikan profesi di Indonesia, dan pendidikan-pendidikan berkualitas dari banyak PTN/PTS di seluruh Indonesia. Jika belum ada, kitalah yang mencoba membangunnya untuk meningkatkan potensi SDM lokal di seluruh Indonesia
Jadi … Kamu mau siap Pakai atau siap Kerja atau siap Membuaka Usaha (berwiraswasta)?. Semua kembali pada diri anda sendri, pilihlah sesuai hati nurani dan keinginan anda, semua ini hanya sebatas pemberitahuan (sharing knowledge) saja.

http://melwin-ok.com/beda-lulusan-sarjana-dan-diploma/

Selasa, 03 Januari 2017

Izinkan Saya Berzina dengan Anak Bapak - Kisah Inspirarif Dijamin Terharu!!


Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.


Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah
Pemuda : Boleh kah?
Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.

Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.

Pemuda : Assalamualaikum.
Ayah Gadis : waalaikumussalam!

Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.


Gadis : Mari, silahkan duduk
Pemuda : eh.,iyaa

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.
Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?
Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.
Ayah Gadis : oh..
Pemuda : . . .

Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.

Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?
Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.
Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.
Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe
Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?
Ibu Gadis : eh, ayah ini?
Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe
Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?
Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?

Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!
Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?
Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-
Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.
Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?
Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih
Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?
Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.

Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.

Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?
Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.
Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.
Ibu Gadis : ih ayah ini!
Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak,
sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?
Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok
Pemuda : belajar dengan maknanya?
Ibu Gadis : mungkin.
Pemuda : hmm.
Ibu Gadis : kenapa?
Pemuda : Oh, tidak apa – apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?
Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.

Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit – sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.
Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.
Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,-pun saya usahakan untuk membayar.

Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.

Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.

Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.

Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?
Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa – siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.

Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.

Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.

Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?
Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.
Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!
Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak
bapak.
Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?

Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.
Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, setan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia.

Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman bapak dan ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi hal berat. Yang berat-berat itu bapak sendiri pun bisa membayangkan.

Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula !?
Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah.

Kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda -pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.

Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??
Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.
“Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui.” (An Nur 32).

Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu Insya Allah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.

Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata – kata si pemuda, berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda. Dan ayah si gadis mendapat akal.

Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’ dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaruh dimana muka ini.
Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau ‘kecelakaan’ mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.
Ayah Gadis : serius lah nak!
Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam. Saya bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.
Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan bapak dan ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.

Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon untuk keluar.

Di pinggir jendela tua si gadis melihat si pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Lalu masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi.

Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggam erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.

Ibu Gadis : Apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ini. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.
Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.
Gadis : sudah tidak ada semangat untuk pergi ayah. Kemudian si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.
Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis,
“Andai Allah telah memilih dirimu untukku, aku ridho dan akan terus bersama mu, apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki, aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. Siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf. Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“


***
Terkadang kisah seperti diatas masih saja sering terjadi. Wahai kalian pemuda dan pemudi yang dirahmati Allah, jika kalian merasa telah mampu dan yakin untuk menikah. maka segerakanlah. Sungguh- sungguh merugi orang yang menunda-nunda terhadap rahmatnya Allah. Silahkan SHARE dan berikan KOMENTAR ya.

https://tausiah-pedia.blogspot.com/2016/09/izinkan-saya-berzina-dengan-anak-bapak.html
Cerita oleh: Salman Al-fasyimy via Facebook

Jumat, 06 November 2015

Obat jatuh cinta



” Ya Allah Aku Jatuh Cinta” Bagaimanakah Solusinya Dalam Islam? Temukan Jawabannya Sekarang


Posted on March 3, 2013


” YA ALLAH AKU JATUH CINTA “


Obat Jika Anda dimabuk Cinta





Penyakit yang satu ini banyak menghinggapi kawula muda, sedikit sekali yang selamat dan dampaknya pun begitu hebat..bagaimana solusinya…?


Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq (mabuk cinta) sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya, namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. “ Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:>Ikhlas kepada Allah.Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.>Berdo’a

Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.

Menahan pandangan

Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.

Banyak berpikir dan berdzikir


Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.


Menjauh dari orang yang dicintainya


Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.

Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat

Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.


Menikah

Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.


Menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.


Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.


Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.


Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.


Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.


Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya


Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.


Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya


Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “

Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.


Memikirkan akibat perbuatannya


Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.


Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.


Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.


Melihat kondisi para pemabuk cinta


Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.


Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.


Wallahu a’lam





*Diringkas dari kitab Al-‘isyq, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo —sumber: muslimahzone.

https://pemudaahlusunnah.wordpress.com/2013/03/03/ya-allah-aku-jatuh-cinta-bagaimanakah-solusinya-dalam-islam-temukan-jawabannya-sekarang/








PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PEMULIHAN PANDEMI COVID-19 -Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri Jatiwaringin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dala...